Ricky Brahmana
    • ☗
    • Blog
    • Story
    • Coffee Break
    • Talk to Me
Skip to content
bg
bg
bg
bg

Tag Archives: life

Don’t Take Anything For Granted

Bukan maksud gue untuk menyenggol filosofi Jawa turun temurun “Nrimo Ing Pandum”, tapi menganggap semuanya akan jadi baik pada waktunya kayaknya gak selalu tepat. Mirip dengan istilah jadul “yang waras ngalah,” ini juga jadi kurang relevan sekarang. Karena kalau yang waras ngalah terus, artinya orang gila akan menang – terlepas konteks kemenangannya apa.

Gue nggak mau membahas kondisi dalam negeri yang terlalu sensitif, jadi lebih aman kalau gue bahas tentang Donald Trump...

Read Details

Priority Done Wrong

Sudah empat bulan aku jadi anker – anak kereta – yang pergi pagi pulang malam, himpit-himpitan di kereta persis lagunya /rif. Bedanya lagu mereka itu tentang bis kota.

Kepo alias nosy alias over-curious mau nggak mau jadi kebiasaan. Namanya di tempat penuh sesak begitu, nggak ada informasi audio visual yang bisa dirahasiakan, termasuk kehidupan dan strata sosial seseorang dilihat dari cara bicara, gaya berpakaian dan gadget yang dipegangnya.

Di stasiun atau di dalam kereta, segala jenis gadget bisa kelihatan...

Read Details

Rumah Baru, Ma Nu Life

Selamat pagi, selamat hari Selasa, selamat tanggal 18 Juli 2017.

Asuransi Manulife nggak ada hubungannya sama sekali dengan tulisan ini, biarpun memang kalau rumah modal kredit wajib pakai asuransi. Aku cuma baru ngeh kalau manulife itu pengucapannya mirip My New Life.

Oke, minggu lalu akhirnya kami pindah rumah. Dan seperti dugaanku, banyak yang protes kenapa kami milih Depok. Dan karena itu bukan urusan mereka, kami pakai alasan-alasan diplomatis biar nggak panjang...

Read Details

Life Wasted

Kalau tiba-tiba ada orang asing muncul di depanku, dan ngomong, “hidupmu sia-sia,” ada fifty-fifty chance orang itu gila, atau orang itu benar.

Jujur, beberapa tahun belakangan ini aku merasa nggak bisa menghasilkan apa-apa. Ya, tanpa mengurangi rasa syukur, aku bisa lanjutin kuliah dengan biaya sendiri, nikah dan punya rumah hasil patungan sama istri, dan masih bisa sedikit membantu orangtua dan adik-adik urusan dana ini dan itu.

Tapi untuk urusan karir, aku merasa jalan di tempat...

Read Details

Pindahan : Belajar Art of Minimalism

Setelah hampir 8 tahun tinggal di Jakarta, aku dan istri sepakat untuk pindah ke “pinggir”. Dengan modal nekat – tapi nggak boleh minjam sama saudara – kami coba cari rumah di daerah yang harga dan ukurannya masih manusiawi.

Lumayan lama juga sampai akhirnya kami ketemu rumah yang cocok di daerah Depok.

“Kenapa Depok? Kenapa nggak Tangsel aja?” Kata kawan-kawan yang kebetulan rumahnya di Tangerang.

Alasannya karena dengan harga yang sama, kami bisa dapat rumah yang lebih besar di Depok...

Read Details

Kamu Agamanya Apa?

Pertanyaan ini cuma pantas dipakai untuk KTP dan formulir resmi. Selain itu, pertanyaan ini konyol.

Masa depan nggak ditentukan dengan agamamu. Minimal selama kau masih hidup. Ini hanya urusan keteraturan, dan ritual untuk menyembah Tuhan masing-masing selama masih hidup.

Masa depan juga nggak peduli latar belakangmu seperti apa.

Masa depan nggak peduli kau lahir cacat atau bahkan nggak punya tangan dan kaki. Masa depan nggak peduli kau lahir di keluarga yang bagaimana, orangtuamu siapa, makananmu apa, dan agamamu apa...

Read Details

Menikmati Dengan Sederhana

Einstein bilang, kalau kau belum bisa menjelaskannya dengan sederhana, artinya kau belum benar-benar memahami sesuatu.

Aku suka minum kopi.

Favoritku kopi kampung alias kopi tubruk – kopi dengan gilingan kasar yang diseduh dengan air panas dari dalam ceret – dan long black atau disebut Americano di beberapa tempat. Racikannya sederhana, dua cangkir espresso ditambah air panas atau es.

Aku punya beberapa alat seduh kopi yang dipakai cuma beberapa kali dan selebihnya disimpan jadi hiasan di lemari...

Read Details
Ricky Brahmana
Top